Kenapa Harus Sebelah Kanan dibandingkan Sebelah Kiri?

Banyak orang menganggap bahwa “semua pekerjaan harus didahului dengan kanan, seperti makan harus dengan tangan kanan, tidak boleh menggunakan tangan kiri”, itu hanya karena kita ini menganut budaya timur yang sopan santun, penuh etika, serta sudah mengakar dan diajarkan sejak kakek-nenek kita. Eitsss. Bukan begitu lho. Memang benar itu budaya timur. Tahukah kamu bahwa Nabi Muhammad SAW selalu memberikan contoh dalam setiap perbuatan beliau yakni dengan mendahulukan sebelah kanan? Mungkin kamu pun sudah mengetahuinya dan hanya menganggapnya biasa saja, acuh, dan tidak mau membahas lebih detail lagi.

Bukankah sudah dikatakan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya “Sungguh telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”? Allah saja sudah menjelaskan pribadi Rosulullah dalam ayat-Nya, dan pastinya hal tersebut benar dan baik adanya, bahkan dalam awal ayat ditegaskan dengan kata “Laqad” yang artiya “Sungguh dengan sesungguh-sungguhnya.” Lantas, kenapa kita masih ragu?

Pedoman hidup umat Islam selain Al-Qur’an yaitu Hadits atau Sunnah Nabi. Apa yang belum jelas dalam Al-Qur’an, Rosulullah akan membaha nya lewat perilaku sehari-hari yang akan memberikan contoh yang baik dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan Syariat Allah.

Mengenai mendahulukan sebelah kanan dalam segala kegiatan, Rosulullah SAW sudah menjelaskannya dalam beberapa hadits berikut:
v Dari Anas bin Malik RA: Rasulullah SAW diberi minum susu campur air, sementara di sebelah kanan beliau ada seorang badui dan di sebelah kiri beliau ada Abu Bakr. Maka beliau minum kemudian beliau berikan (sisanya) kepada orang badui tersebut. Beliau bersabda: “Hendaknya dimulai dari sebelah kanan dahulu dan seterusnya.” (HR. Al-Bukhari No. 5619 & Muslim No. 29029)

v Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian memakai sandal, hendaknya memulai dengan yang kanan, & apabila dia melepas hendaknya mulai dengan yang kiri. Hendaknya yang kanan pertama kali mengenakan sandal dan yang terakhir melepasnya.” (HR. Al-Bukhari No. 5856 & Muslim No. 2097)

v Dari Aisyah RA dia berkata: “Nabi Muhammad SAW suka memulai dari sebelah kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, & dalam seluruh aktifitas beliau.” (HR. Al-Bukhari No. 5926 & Muslim No. 268)

v Aisyah RA menceritakan “bahwa tangan kanan Rasulullah dipergunakan dalam bersuci dan makan. Adapun tangan kiri, dipakai untuk membersihkan bekas kotoran dari buang hajat dan perkara-perkara yang najis (najis).” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud)

v Abu Qatadah RA, ia berkata: Rasulullah SA bersabda: Janganlah sekali-kali salah seorang kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya saat sedang kencing, jangan pula membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan juga jangan bernafas dalam tempat air.” (HR Bukhari Muslim)

v Dari Abdullah bin ‘Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika dia minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan  minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim No. 3764)

v Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).

Berdasarkan hadits-hadits diatas, terlihat jelas bahwa kanan jauh lebih mulia dibandingkan dengan kiri. Bahkan dalam arus listrik pun menjelaskan bahwa kanan sebagai kutub positif (+) dan kiri sebagai kutub negatif (-). Lalu, apa saja hikmah-hikmah yang dapat kita ambil dari pembelajaran kali ini?

1.   Allah lebih menyukai golongan kanan dibandingkan kiri
Hal tersebut dibuktikan dalam QS Al-Haqqah ayat 19 dan 25 yang menjelaskan adanya 2 golongan pada hari kiamat yang akan menerima kitab amal, yang pertama yang diberi kitab di tangan kanannya, dan yang kedua yang diberi kitab di tangan kanannya.

“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”. [al-Hâqqah/69:19]
=> Golongan pertama ini merupakan golongan orang yang berada dalam kehidupan yang diridlai Allah SWT dan berhak untuk masuk surga.

“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini)”. [al-Hâqqah/ 69:25]
=> Golongan kedua adalah orang yang tidak beriman kepada Allah, sehingga neraka berhak bagi mereka.

2.   Kedua tangan Allah SWT adalah kanan
Berdasarkan hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman ‘Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan-: Yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga, dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka.” (HR. Muslim No. 3406)

3.   Apabila kita mengikuti sunnah-sunnah Nabi SAW, maka hidup akan semakin lebih berkah dan lebih bermanfaat.

4.   Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa sebelah kanan adalah baik untuk memulai segala yang berkaitan dengan keindahan dan kemuliaan, sedangkan dianjurkan untuk memulai dengan sebelah kiri untuk segala yang jadi kebalikannya. Islam sungguh agama yang mencintai keindahan.

5.   Makan dengan tangan kanan ternyata memiliki dampak bagus dari segi kesehatan. Tangan kanan secara ilmiah telah terbukti memiliki enzim RNAse. Enzim ini berfungsi untuk kekebalan tubuh kita dan proteksi terhadap bakteri. Enzim ini selalu disekresikan. Ketika tangan kamu kotor, enzim ini sedang mengikat bakteri sehingga aktifitas bakteri itu tidak dapat maksimal. Namun jika sangat kotor maka persentase bakteri akan jauh lebih besar sehingga bakteri akan menaklukan pengaruh dari RNAase. Saat tangan kamu dicuci, bakteri terkikis sehingga persentase enzim menjadi lebih banyak. Saat kamu makan, enzim ini terus mengikat bakteri dan masuk ke dalam tubuh kamu. Enzim tersebut membunuh bakteri selama proses pencernaan. Subhanallah.

6.   Menggunakan tangan kiri dalam makan adalah perbuatan menyerupai setan. Dalam Al-Qur’an, sudah banyak ayat yang menegaskan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagimu. Apabila kita meniru perbuatan setan, maka kita sudah termasuk ke dalam golongannya.
 Dari Ibnu ‘Umar, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu   
kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud No.   4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil No. 1269)

7.   Mengenai anjuran untuk lebih mendahulukan anggota tubuh bagian kanan ini, ternyata ada hubungannya dengan sistem kerja otak. Otak kanan bertanggungjawab pada gerak organ tubuh sebelah kiri (kaki kiri, tangan kiri). Sebaliknya, otak kiri mengendalikan gerak organ tubuh sebelah kanan (kaki kanan, tangan kanan).

Ketika kita mendahulukan yang kanan, maka kita sedang mengaktifkan otak kiri. Otak kiri mengatur pengolahan bahasa dan ucapan ; meliputi proses pengolahan apa yang kita dengar dan menangani sebagian besar tugas berbicara. Otak kiri juga bertugas soal logika dan hitungan matematika. Jika kita ingin mengungkapkan sebuah fakta, otak kiri akan menariknya dari memori kita. Sementara itu, di bagian kanan mengatur aktifitas non-verbal dan kemampuan spasial.

Menurut penelitian dari Dr. Richard Davidson di University of Winconsin dengan menggunakan functional MRI (fMRI) technology, Davidson menunjukkan sisi kiri lobus frontal pada otak sebelah kiri —atau sering disebut sebagai korteks prefrontal kiri—lebih aktif saat seseorang dalam keadaan bahagia. Berbeda dengan sisi kanan lobus frontal—korteks prefrontal kanan—yang lebih aktif ketika seseorang dalam keadaan sedih. Jadi, dengan mempelajari apa yang menstimulasi korteks prefrontal kiri, kita dapat membuat seseorang lebih bahagia.

Dari segi bahasan ilmiah saja sungguh ternyata ada hikmahnya jika Rasulullah menganjurkan kita untuk lebih mendominankan tangan kanan dibandingkan tangan kiri. Karena dengan menggunakan tangan kanan, maka otak kiri kita akan lebih aktif. Dan, di dalam otak kiri senang, sehingga setiap kali kita melakukan aktivitas dengan tangan kanan, maka otak kita juga akan meng-support kita untuk merasa bahagia dalam melakukan pekerjaan. Masyaaa Allah.

Nah, ketika memulai pekerjaan, seperti memakai baju, bercukur, bersuci mendahulukan yang kanan, namun ketika melepas pakaian, melepas sendal atu sepatu itu mendahulukan yang kiri. Hikmahnya adalah agar penggunaan otak kiri dan kanan yang seimbang dalam setiap aktivitas. Walaupun aktivitasnya hanya sebagian kecil saja.

8.   Posisi tidur yang paling baik, dianjurkan Rasulullah SAW menghadap kekenan, karena pada saat kita tidur dalam posisi ini jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru yang berukuran kecil. Selain itu tidur dengan cara ini akan menenpatkan hati pada posisi yang stabil. Tidur diposisi ini baik untuk pencernaan. Saat kita tidur dengan menyamping kekanan makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam 2 tengah-4 setengah jam, sedangkan pada posisi tidur yang lain, makanan baru akan selesai dicerna setelah 5-8 jam.

New York Times, Selasa (26/10/2010) juga melansir, pada umumnya dokter akan menyarankan orang tidur miring sehingga gaya gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut. Tidur miring menghadap kanan lebih bagus daripada menghadap kiri, karena bisa melindungi jantung dari posisi tertindih atau tertekan organ lainnya.

*Dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Urutan Air yang Paling Utama

Keutamaan Allah menjadikan Malam untuk Istirahat